Saturday, November 17, 2012 0 Comment

Sad Story Before Ending

Hari ini saya nyampe di kota tempat saya bersekolah SD dulu di Kota Kembang Bandung. Yang tepatnya berada di daerah Bandung Selatan. SDN XIV YONZIPUR Dayeuhkolot.

Saya pergi ke Kota ini dengan meninggalkan banyak cita-cita dan harapan akan mimpi-mimpi saya di Kota kelahiran saya Cirebon.

Saya kecewa terhadap seseorang yang bernama Ratna Widia Ningrum Sari. Rasa kecewa saya tidak terhitung jumlahnya hingga saya bingung mesti menuliskannya seperti apa.

Saya sangat sakit hati akan semua sikapnya terhadap saya. Mempermainkan hidup saya dan membiarkan saya menderita begitu saja. Saya tidak mengerti kenapa ia bisa bersenang-senang tanpa mau tau keadaan orang yang pernah ia kenal.

Apakah saya masih pantas hidup? Saya rasa tidak.
Semua orang yang berada di posisi saya akan merasa putus asa dan lebih memilih mengakhiri hidup karena hidup sudah tidak ada gunanya lagi. Untuk apa?

Dua tahun saya mengenal seseorang yang saya fikir dia memiliki hati seperti seorang malaikat. Tapi nyatanya enggak. Yang ia fikirkan hanya dirinya sendiri. Yang ia fikirkan hanya apa yang ia butuhkan.

Jika ia merasa apa yang ia tidak mau ia menyalahkan hal yang sedang dekat dengannya. Ia bisa bilang "Dis, nti malem telpon Na yah!" dan saat malam datang saya coba menelpon jawabannya apa? "Dis, Na lagi nonton sinetron neh, kmu nelponnya nanti lagi seh!" (Sikap Mengecewakan 01)

Dilain cerita setiap saat saya memikirkan dia, sedang apa dia, bersama siapa dia dan sebagainya. Tapi saat saya coba menanyakan keadaannya. Dia jawab apa? "Duuuh, kamu tuh ganggu Na aja". (Sikap Mengecewakan 02)

Saya pengen punya cita-cita. Saya pengen kerjaan saya menghasilkan dan saya juga kuliah karena saya ingin jadi orang yang lebih tinggi derajarnya.

Saya cukup punya kesibukan tapi saya coba adil untuk berbagi waktu antara kebutuhan kerja, kuliah dan dia. Tapi dia tidak pernah berfikir saya punya rasa capek.

Tidak pernah menanyakan saya sedang apa, tidak pernah peduli saya bagaimana, tidak pernah peduli kuliah atau kerjaan saya. Dan semuanya. Saya juga bingung kenapa ada mahluk seperti itu dan saya tetap mencintainya.

Saya memang manusia bodoh yang gampang tergoda oleh hal yang terlihat indah namun sangat menyakitkan.
Bukan masalah kehilangan seorang wanita. Tapi kehilangan masa depan. Kehilangan harapan kebahagiaan. Kehilangan apa yang orang lain kejar semasa ia hidup.

Dis, lu tuh goblok banget sih! Kenapa gara-gara seorang wanita aja kamu sampe ninggalin waktu untuk kuliah. Waktu untuk bekerja?

Begini ceritanya : 

Saya lahir, saya tidak punya apa-apa.
Lalu saya besar dan punya cita-cita.
Saya bekerja dan mencari jati diri akan jadi apa saya nantinya.
Jadi guru kah? Jadi Musisi kah? Jadi Programer kah? Jadi Fotografer kah?
Itu semua pilihan yang harus saya pilih salah satu.
Untuk memilih salah satu dan menjadi manusia yang sukses saya harus memulai dari nol, merintis dan membesarkan usaha saya.
Tapi belum saya sampai ke titik tersebut saya selalu mendapat pukulan telak dari wanita bernama Ratna Widia N.S. itu.
Pukulan telak bagaimana?
Saya punya pendapatan yang mungkin cukup untuk biaya hidup saya sendiri sih. Cukup untuk makan. Cukup untuk biaya kuliah, dan Cukup untuk kebutuhan ringan seperti jajan dan main di akhir pekan.

Tidak muluk yang saya inginkan. Saya pun ingin membahagiakan orang-orang yang saya sayangi nantinya. Saya perlu belajar. Saya perlu membeli banyak bahan untuk membuat saya pintar. Karena saya bukan anak orang kaya yang bisa memilih banyak hal. Bukan anak orang kaya yang punya uang terpisah untuk belajar dan bersenang senang. Tapi saya dapat apa? Saya dapat kalimat : "Kalo kamu gak sanggup gak usah ngarepin Na lah!" Oke saya terima. Wajar karena kenyataannya memang seperti itu. Saya hanya anak orang miskin yang tidak pantas dipuji.

Dilain cerita lagi saya peduli saat saya tau ia kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugas kuliahnya. Saya coba bantu karena saya merasa saya memiliki kemampuan yang cukup untuk membantu ia menyelesaikan tugas kulianya. Tapi saya juga seorang manusia yang tidak luput dari rasa lelah dan capek karena saya juga punya segudang aktivitas yang harus saya kerjakan pula.

Saya tidak ingin membuat ia kecewa dan sebisa mungkin saya berusaha adil dengan menyelesaikan tugas yang ia berikan. Saya selesaikan tugasnya walau dengan mengorbankan waktu bekerja dan waktu kuliah saya. Dia berbicara "Loh kok kamu sampe gak kuliah?".
Ya saya fikir untuk menyelesaikan tugas yang diperlukan pemikiran ekstra saya mesti konsentrasi dan memilih salah satu. Lalu dia bilang "Ya udah makasih yah! Kamu sampe ngorbankan kuliah kamu buat Na".

Tapi sebatas itu. Selanjutnya ia tetap mengabaikan SMS yang selalu saya kirimkan dan tidak mengutamakan saya di sela kesibukannya. Tidak seperti saya yang mengutamakan mengerjakan tugasnya dulu lalu baru menuntaskan pekerjaan saya yang lain. (Sikap Mengecewakan 03)

Saya dibingungkan dengan kasus kecurigaan ia. Saya bingung juga terhadap apa yang ia harapkan.
Dia pernah berbicara mengharapkan saya sukses. Tapi pernahkah ia ikhlas ikut andil membantu saya? Saya tidak tahu. Saya ingin jadi programer dia tidak mengerti pusingnya belajar skrip program.

Saya ingin jadi fotografer dan jurnalis, dihina dan dicurigai.
Saya bingung saya mesti jadi orang seperti apa.

Hidup saya sudah hancur sekarang. Saya bela-belaan meninggalkan semua yang saya punya untuk dia tapi ia sekarang tidak peduli terhadap nasib saya.


Bandung, 17 Nopember 2012
»»  Baca Lengkap Catatan DhiEz ..
Wednesday, July 11, 2012 0 Comment

Dua Kata Ajaib

Ada hal yang membuat kita semangat hidup, ada juga hal yang kadang membuat kita patah semangat.
Mencari kambing hitam bukan jawaban untuk menjawab sebuah permasalahan. Tapi ada kalanya kita malah lari dari kenyataan pahit bahwa hidup kadang tidak sejalan dengan apa yang kita inginkan.

Selalu ada pertanyaan dalam sebuah masalah, dan Selalu ada jawaban dari sebuah pertanyaan.

Allah tidak akan menguji hambanya melebihi kemampuannya.

Selalu Jalani, itu yang pertama, dan selalu Tuntaskan itu yang kedua.
Jangan pernah membiarkan dirimu terlarut dalam masalah yang nantinya malah menambah masalah yang lain.

Ada dua kata ajaib yang ada di dunia ini :
  1. Thanks (Terima Kasih). dan
  2. Sorry (Maaf).
Dua kata yang mesti kita pegang.


Percayalah bahwa dua kata itu selalu menjadi kata yang sangat ajaib ketika digunakan pada waktunya.
Jangan pernah terlambat mengucapkannya. Karena kata-kata itu akan berkurang efeknya jika digunakan tidak pada waktunya.

Sekecil-kecil apapun hal yang kita dapatkan dari orang lain, selalu ucapkan terima kasih.
dan Sekecil-kecil kesalahan yang kita buat, selalu lah ucapkan maaf.

Namun tiada kalimat yang lebih indah dari sebuah do'a.
Selalu ucapkan salam karena salam merupakan do'a yang sangat indah.

~ Yura Hyde Tetsu ~
»»  Baca Lengkap Catatan DhiEz ..
Friday, December 9, 2011 0 Comment

Cerita Sedih Seorang Kawan

Studi perkuliahan sedang berjalan, malam itu sedang memasuki Mata Kuliah Matematika dengan materi Fungsi Turunan Tingkat Tinggi. Seorang laki-laki yang sedang pusing memikirkan jawaban dari konsep rumus yang ditugaskannya tiba-tiba mendapatkan SMS. Isinya :

"Hmm . . . Minggu temenin saya shoping yah? Saya mau beli sandal baru.".
Tanpa pikir panjang lelaki itu membalas SMS "Iya udah nanti saya temenin."
Setelah itu beberapa SMS lainnya masuk dari nomor yang sama.
Namun kali ini laki-laki itu mengabaikannya karena mencoba bijaksana terhadap waktu dan kuliah yang sedang berjalan.

Ada SMS lagi yang masuk. Kali ini dari nomor yang berbeda yang isinya :
"Nak, pulang kuliah ke apotik yah, belikan obat buat mamah, trus langsung pulang!"
Rupanya SMS itu membuat kepalanya kali ini bertambah berat tidak hanya karena rumus matematika yang sangat membuat perut mual. Tapi karena orang yang paling ia sayangi, ibunda tercinta sakit.

Bergegas sepulang dari perkuliahan itu si Laki-laki menancapkan gas laju motornya ke apotik dan segera bergegas pulang. Untungnya di jalan tidak terjadi apa-apa dan si Laki-laki itu sampai di rumah.
Ibunda tercinta sedang terbaring, lalu dibawakannya segelas air hangat dan obat yang sudah ia beli diapotik tadi. Ibunda tercinta kini istirahat dan si Laki-laki itu pergi meninggalkan tempat istirahat sang bunda ke kamarnya.

Di kamarnya si Laki-laki itu mencoba menelpon seseorang yang sebelumnya mengirimkan SMS ajakan shoping, dia ingin sedikit berbagi rasa kwatir yang ada dalam kepalanya. Tapi telponnya tidak pernah diangkat dan diabaikan.

Sesaat setelah telpon itu terabaikan ada nada SMS masuk berbunyi. Pesan di dalamnya berisi :
"Minggu gak jadi shoping". SMS selanjutnya juga berisi "Saya Badmood".
Si Laki-laki itu bertanya "Kenapa?".
Namun jawabannya sangat tidak enak.
"Udahlah, kalo kamu gak mau coba peduli sama saya gak usah peduli aja sekalian".
Terbayang tidak apa jadinya?
Air mata tanpa terasa menetes di pipi si Lelaki.
Dia melihat ibunya sedang terlelap dan tak ingin ibunya mengetahui beban yang ia rasakan.

Lelaki itu coba menceritakan yang sebenarya melalui SMS kepada seseorang diseberang sana, namun jawabannya tidak lebih baik.

"Udahlah, serigala berbulu domba gak usah pura-pura baik".
Laki-laki itu tetap sabar dan tidak membalas dengan kemarahan. Dia tidak ingin kasih sayang yang ia tanamkan tulus buat seseorang itu hilang hanya karena ke egoisan.

Mencoba memejamkan mata namun sulit untuk terpejam. Apa salahnya? Apa yang mesti ia lakukan?
Dia kemudian sholat dan berdo'a :



"Ya Allah, hamba peduli dan sayang terhadap orang-orang disekitar hamba, baik yang sayang terhadap hamba ataupun yang hanya memanfaatkan hamba. Hamba mencintaiMu Ya Allah, hamba mencintai Ibunda hamba, hamba mencintai orang-orang disekitar hamba."


"Ya Allah, jangan jadikan hamba orang yang picik dan tidak bijak, jadikan indra yang hamba punya bermanfaat buat banyak orang. jadikan otak hamba selalu berfikiran positif dan jadikan hati hamba hati yang bersih, suci dan tulus. Lindungilah orang-orang yang hamba sayangi dan jadikan mereka berada di jalanMu Yaa Allah, Amiiin Ya Rabbal 'Alamin . . . "

Malampun ditutup dengan do'a dan si Lelakipun itu dapat memejamkan matanya . . .

~ Yura Hyde Tetsu ~
»»  Baca Lengkap Catatan DhiEz ..
Thursday, December 8, 2011 0 Comment

Segelas Cappucino

Malam ini, tepatnya pukul 22.30, saya tiba di rumah setelah pulang dari kampus yang jaranknya setengah jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor. Lelah, capek, sedih . . .

Ada sebuah pertanyaan sesampainya di rumah. Apa sih tujuan saya menghabiskan waktu seharian? Apakah ada manfaatnya nanti? ataukah hanya membuang waktu begitu saja tanpa ada yang mau perduli?

Lapar, tapi mesti tetap bersyukur karena hari ini sudah makan walau hanya sepiring nasi.
Lelah tapi mesti memikirkan hari esok yang mungkin datang dengan berbagai tantangan di dalamnya.
Sedih namun mesti kuat dan sabar menghadapi hidup yang merupakan anugrah terbesar dari Tuhan.

Apa yang mesti saya lakukan sekarang?
Membuat konsep hidup dengan aturan yang baru namun belum tentu terlaksana. Atau menjalankan hidup sesuai aturan dari konsep yang sudah dibuat sebelumnya?

Hehe . . . , , Saya mencoba tersenyum sesaat sampai akhirnya saya tidak menemukan jawaban atas pertanyaan saya itu. Aneh, memang terdengar sangat aneh.

Saya berjalan keluar dari kamar saya dan mendekati lemari makan.
Ternyata isinya hanya seiris tempe dan sayur yang mungkin sudah beberapa hari terdapat di mangkuk.


Ups, tapi saya menemukan satu sachet Coffe, Cappucino. Hmm . . .
Lumayan untuk sedikit menenangkan pikiran suntuk dan badmood.

Akhirnya saya membuat segelas Cappucino yang menemani saya menuliskan diary saya pada malam ini. Tetap dengan sebuah pengharapan diary ini bisa menjadi saksi adanya seorang dhiez di dunia ini. Hehe . . .

Terima Kasih Tuhan,,

~ Yura Hyde Tetsu ~
»»  Baca Lengkap Catatan DhiEz ..
 
;